وَلَقَدْ آتَيْنَا
لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ
وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu,
"Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah),
maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak
bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.”
(QS. Lukman ayat 12)
Ibnu Katsir berkata di dalam
kitab tafsirnya, "Sesungguhnya manfaat dan pahala dari bersyukur itu
kembali kepada para pelakunya, karena Firman Allah Ta'ala yang menyembutkan di
dalam Quran surat ar-Rum ayat 44,
"Dan barangsiapa yang beramal sholeh, maka untuk diri
mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)."
Bukan berarti Allah sangat bergantung terhadap rasa syukur
hamba-Nya. Allah Maha Kaya dan tidak membutuhkan hamba-hamba-Nya. Dia tidak
kekurangan apa pun jika kita tidak bersyukur. Maka Ibnu Katsir berkomentar terhadap
penggalan ayat terakhir dari surat ini;" Seandainya semua penduduk bumi
ingkar kepada nikmat-Nya, maka sesungguhnya Dia Maha Kaya." Artinya, rasa
syukur kita tidak memberi pengaruh apa-apa terhadap Allah, tidak bersyukurnya
seorang hamba tidak mengurangi keagungan Allah sebagai Rabb. Karena sejatinya,
rasa syukur itu sendiri justru untuk kemaslahatan kita sebagai hamba.
Berkaitan dengan syukur marilah kita belajar dari kisah tiga
lelaki Israel yang diuji oleh Allah Subhanahu wata’ala. Dimana Allah memberikan
anugerah yang tidak terkira bagi orang yang bersyukur di tengah ujian yang
mendera.
Kisah yang dikutip oleh Imam bukhori dan Imam Muslim ini
adalah kisah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.
Rasulullah bersabda;
“Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu:
penderita penyakit lepra, orang berkepala botak dan orang buta. Kemudian Allah
Ta’ala ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah kepada mereka seorang malaikat.
Maka datanglah malaikat itu kepada orang pertama yang
menderita penyakit lepra dan bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling
kamu inginkan?” Ia menjawab: “Rupa yang bagus, kulit yang indah, dan penyakit
yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku”.
Maka diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu,
serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah. Malaikat itu bertanya lagi kepadanya: “Lalu
kekayaan apa yang paling kamu senangi?” Ia menjawab: “Unta atau sapi.” Maka
diberilah ia seekor unta yang sedang bunting, dan iapun didoakan: “Semoga Allah
melimpahkan berkah-Nya kepadamu dengan unta ini.”
Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang kepalanya botak, dan
bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?” Ia menjawab: “Rambut
yang indah, dan apa yang menjijikkan banyak orang ini hilang dari diriku.”
Maka diusaplah kepalanya, dan seketika itu hilanglah
penyakitnya, serta diberilah ia rambut yang indah. Malaikat tadi bertanya lagi
kepadanya: “Harta apakah yang kamu senangi?” Ia menjawab: “Sapi atau unta.”
Maka diberilah ia seekor sapi yang sedang bunting dan didoakan: “Semoga Allah
memberkahimu dengan sapi ini.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang buta, dan
bertanya kepadanya: “Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan?” Ia menjawab:
“Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat
orang.” Maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu dikembalikan oleh Allah
penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi kepadanya: “Harta apakah yang paling
kamu senangi?” Ia menjawab: “Kambing.” Maka diberilah ia seekor kambing yang
sedang bunting.
Lalu berkembangbiaklah unta, sapi dan kambing tersebut,
sehingga yang pertama memiliki satu lembah unta, yang kedua memiliki satu
lembah sapi, dan yang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya:
“Kemudian, datanglah Malaikat itu kepada orang yang sebelumnya menderita penyakit lepra,
dengan menyerupai dirinya (yakni di saat ia masih dalam keadaan berpenyakit
lepra), dan berkata kepadanya: “Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan
bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga tidak akan dapat
meneruskan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian
dengan pertolongan anda. Demi Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan,
kulit yang indah, dan kekayaan ini, aku minta kepada anda satu ekor unta saja
untuk bekal meneruskan perjalananku.”
Tetapi dijawab: “Hak-hak (tanggunganku) masih banyak.”
Malaikat tadi berkata kepadanya: “Sepertinya aku pernah
mengenal anda, bukankah anda ini dulu orang yang menderita penyakit lepra, yang
orang-orang pun jijik melihat anda, lagi pula anda miskin, kemudian Allah memberikan
kepada anda harta kekayaan?” Dia malah menjawab: “Harta kekayaan ini aku warisi
turun-temurun dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat.”
Maka malaikat tadi
berkata kepadanya: “Jika anda berkata dusta niscaya Allah akan mengembalikan
anda kepada keadaan anda semula.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya
berkepala botak, dengan menyerupai dirinya (disaat masih botak), dan berkata
kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang yang pernah menderita penyakit
lepra, serta ditolaknya sebagaimana ia telah ditolak oleh orang yang pertama.
Maka malaikat itu berkata: “Jika anda berkata dusta niscaya Allah akan
mengembalikan anda seperti keadaan semula.”
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta,
dengan menyerupai keadaannya dulu (di saat ia masih buta), dan berkata
kepadanya: “Aku adalah orang yang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan, dan
telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku
ini, sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali
dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan anda. Demi Allah yang telah
mengembalikan penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal
melanjutkan perjalananku.”
Maka orang itu menjawab: “Sungguh aku dulunya buta,
lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang anda sukai, dan
tinggalkan apa yang tidak anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan
mempersulit anda dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah anda ambil
karena Allah.” Maka malaikat tadi berkata: “Peganglah kekayaan anda, karena
sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah. Allah telah ridha kepada anda,
dan murka kepada kedua teman anda.”
0 komentar: