إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb
kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa
takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (QS. Fushilat: 30).
Ayat
di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan
ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya ketika maut
menjemput. Mujahid, ‘Ikrimah, dan Zaid bin Aslam menafsirkan ayat tersebut:
“Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih
dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan
utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.” Begitu pula mereka
diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai
macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan.
Kemudian, Dari Abu ‘Amr atau Abu ‘Amrah Sufyan
bin Abdillah, beliau berkata, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara
islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang
lain setelahmu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Katakanlah:
قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ
فَاسْتَقِمْ
“Aku
beriman kepada Allah, kemudian beristiqamahlah dalam ucapan itu.”
Berkaitan dengan hadits ini, Ibnu Rajab mengatakan, “Wasiat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ini sudah mencakup wasiat dalam agama ini seluruhnya.”
0 komentar: